Selasa, 25 Maret 2014

PENGARUH ERA GLOBALISASI TERHADAP GENERASI MUDA.



         
                Berbicara tentang generasi muda takkan pernah ada habisnya. Sebenarnya, apa sih pengaruh era globalisasi ini terhadap generasi remaja? Mengapa topic ini  selalu hangat untuk dibicarakan? Apakah pengaruh era globalisasi ini membawa dampak yang baik bagi remaja, atau malah sebaliknya?


LATAR  BELAKANG

Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul. Hal ini yang mengakibatkan remaja sekarang sering meniru gaya orang luar negeri. Mereka beranggapan bias menjadi lebih menarik jika melakukan hal itu. Padahal semua itu salah besar. Mereka tidak menyadari akan dampak yang kan mereka terima jika mereka sampai salah jalan. Apalagi mereka yang mulai memasuki dunia remaja dimana merekasedang mencari jati diri.
Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum. Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini


 KARAKTERISTIK MASA REMAJA

Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

A. Masa  Remaja  Adalah  Masa  Peralihan

Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan.

B. Masa Remaja Adalah Periode Perubahan

Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu,
(1) peningkatan emosionalitas,
(2) perubahan cepat yang menyertai  kematangan seksual,
(3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru,
(4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan
(5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi.

C. Masa  Remaja  Adalah  Usia  Bermasalah

Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut.

D. Masa  Remaja  Adalah  Masa  Pencarian  Identitas  Diri

Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain.

E. Masa Remaja Adalah Usia Yang Ditakutkan

Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya.

F. Masa  Remaja  Adalah Masa  Yang  Tidak  Realistis

Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan 4 bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai.

G. Masa Remaja Adalah Ambang Dari Masa Dewasa

Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual.


PENGARUH GLOBALISASI

Akibat adanya Era Globalisasi membawa pengaruh kepada seluruh aspek, baik dari segi Pendidikan, Ekonomi, Sosial, IPTEK, bahkan moral anak remaja pun mengalami perubahan. Hal yang sangat mengguncangkan bagi seluruh Negara adalah  masalah perekonomian. Tetapi di Indonesia tidak hanya itu, krisis moral anak remaja pun sangat memprihatinkan.
Moral atau perilaku anak remaja di Indonesia mengalami perubahan karena adanya pengaruh dari Negara luar yang dibawa ke Indonesia. Itu semua langsung diserap begitu saja tanpa memikirkan atau memilah perilaku yang seharusnya diambil oleh anak remaja di Indonesia.
Dahulu, moral anak Indonesia bisa diacungkan jempol. Dilihat dari tata kramanya, sopan santun dan tutur bahasanya yang baik. Tetapi kini, moral atau perilaku anak remaja di Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak sekali perilaku-perilaku menyimpang yang kian marak terjadi di Indonesia. Penyimpangan-penyimpangan tersebut sebagian besar dilakukan atau dialami oleh anak remaja. Penyimpagan yang dilakukan biasaya seperti, free sex, narkoba, dan lain-lain. Kejadian itu sangat memprihatinkan bagi bangsa Indonesia karena anak remaja itu merupakan generasi penerus bangsa. Bagaimana jadinya jika generasi penerus itu memiliki perilaku yang jelek bahhkan tidak baik?.
PENGARUH POSITIF DARI GLOBALISASI :
a.       Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
b.       Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia lain.
c.        Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta transportasi meningkatkan efisiensi
d.       Kemajuan Teknologi membuat manusia dapat menemukan , mengolah, dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dengan baik.
PENGARUH NEGATIF DARI GLOBALISASI :
a.       Memasukkan budaya luar akan menghilangkan nilai dan tradisi asli bangsa.
b.       Eksploitasi sumber daya alam makin besar.
c.        Perubahan dari kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis.
d.       Berubahnya kehidupan masyarakat agraris menjadi industry sehingga mengakibatkan masyarakat petani kekurangan tenaga kerja.
.      DAMPAK TERJADINYA GLOBALISASI
a.       Gaya hidup kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan bangsa.
b.      Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.
c.       Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita.
d.      Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.



AGAR GENERASI MUDA TIDAK TERJERUMUS DALAM PENGARUH-PENGARUH JELEK, ADA 3 HAL YANG HARUS DILAKUKAN, DI ANTARANYA :
1.       Mendekatkan diri kepada Allah
Agar remaja tidak mudah terpengaruh oleh ajakan atau bujukan kawan dan mampu mengatasi rasa keingintahuannya, maka remaja harus meningkatkan pendekatan dirinya kepada Allah SWT yaitu dengan menertibkan dan meningkatkan ibadah, misalnya meningkatkan kekhusyuan sholat dan banyak melakukan sholat-sholat sunnah terutama sholat malam, sambil memohon penjagaan dan keselamatan dari Allah dari berbagai macam kemaksiatan.
2.       Memilih teman bergaul yang baik dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif.
Pergaulan akan mempengaruhi perilaku seseorang. Orang yang berteman dengan orang yang baik, kemungkinan besar ia akan baik. Sebaliknya orang yang berteman dengan orang buruk, kemungkinan besar ia juga akan terpengaruh menjadi buruk. Karena itu, remaja hendaknya memilih teman yang baik, yang kuat agamanya, kuat imannya, yang ahli ibadah agar ia juga ikut baik.

3.Peran  Orang  Tua.
Orang Tua memiliki peran penting dalam mendidik, menjaga, mengawasi, komunikasi efektif tumbuh kembang anak di era globalisasi dan modernisasi ini. Orang tu juga harus menekankan anaknya agar memiliki pandangan yang luas dan berwawasan ke depan. Harus mampu memikirkan semua perbuatannya, apa dampak positif dan negatifnya. Jika suatu perbuatan akan mendatangkan dampak negatif, maka mereka harus menjauhinya.



MEMBENTUK GENERASI MASA DEPAN

Pertama, Mestilah diyakinkan bahwa Generasi muda akan menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan .
Karena itu, generasi muda (remaja) harus dibina dengan budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yang relevan dengan realiti kemajuan di era globalisasi. Generasi masa depan (era globalisasi) yang diminta lahir dengan :

a. Budaya luhur
b. Kreatif dan dinamik,
c. Memiliki utilitarian ilmu berasaskanepistemologi Islam yang jelas,
d. (world view) yang integratik dan sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dan tran sparan).

Kedua, Perkembangan kedepan banyak ditentukan oleh peranan remaja sebagai generasi penerus dan pewaris dengan kepemilikan ruang interaksi yang jelas untuk menjadi agen sosialisasi guna menggerakkan kelanjutansurvival kehidupan kedepan.

Ketiga, kita memerlukan generasi yang handal, dengan beberapa sikap:

a. Daya kreatif dan innovatif, dipadukan dengan kerja sama berdisiplin, kritis dan dinamis, memiliki vitalitas tinggi.
b. Tidak mudah terbawa arus, sanggup menghadapi realita baru di era kesejagatan.
c. Memahami nilai-nilai budaya luhur, siap bersaing dalam knowledge based society, punya jati diri yang jelas, hakekatnya adalah generasi yang menjaga destiny, individu yang berakhlak berpegang pada nilai-nilai mulia iman dan taqwa.
d. Motivasi yang bergantung kepada Tuhan, yang patuh dan taat beragama akan berkembang secara pasti menjadi agen perubahan.
e. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai kekuatan spritual, yang memberikan motivasi emansipatoris dalam mewujudkan sebuah kemajuan fisik-material, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

Keempat, Generasi kedepan wajib digiring menjadi taat hukum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar