Berbicara
tentang generasi muda takkan pernah ada habisnya. Sebenarnya, apa sih pengaruh
era globalisasi ini terhadap generasi remaja? Mengapa topic ini selalu hangat untuk dibicarakan? Apakah
pengaruh era globalisasi ini membawa dampak yang baik bagi remaja, atau malah
sebaliknya?
LATAR BELAKANG
Globalisasi
merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang
kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara
nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Terjadinya
perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok
spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya
punk, cara bergaul. Hal ini yang mengakibatkan remaja sekarang sering meniru
gaya orang luar negeri. Mereka beranggapan bias menjadi lebih menarik jika
melakukan hal itu. Padahal semua itu salah besar. Mereka tidak menyadari akan
dampak yang kan mereka terima jika mereka sampai salah jalan. Apalagi mereka
yang mulai memasuki dunia remaja dimana merekasedang mencari jati diri.
Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum. Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini
Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum. Banyaknya permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini
KARAKTERISTIK MASA
REMAJA
Sebagai periode yang paling penting, masa remaja
ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode
perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
A. Masa Remaja Adalah Masa
Peralihan
Periode ini menuntut seorang anak untuk
meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola
perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola
perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali seseorang
merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan.
B. Masa Remaja Adalah Periode Perubahan
Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu,
(1) peningkatan emosionalitas,
(2) perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual,
(3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh
lingkungan yang menimbulkan masalah baru,
(4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi
pula perubahan nilai, dan
(5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan
yang terjadi.
C. Masa Remaja Adalah Usia Bermasalah
C. Masa Remaja Adalah Usia Bermasalah
Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk
ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh
dua lasan yaitu : pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah
diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut
untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut
untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru,
sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan
tersebut.
D. Masa Remaja Adalah Masa Pencarian
Identitas Diri
Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok
sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas
diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan
kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan
menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang
dapat dilihat oleh orang lain.
E. Masa Remaja Adalah Usia Yang Ditakutkan
Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu
itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak
masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi
dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut untuk
menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk
memecahkan masalahnya.
F. Masa Remaja Adalah Masa Yang Tidak Realistis
Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup
secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana
mereka inginkan dan 4 bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat
pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya
sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka
maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka
capai.
G. Masa Remaja Adalah Ambang Dari Masa Dewasa
Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka
dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan
menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa
berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga
mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan
status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan
melakukan hubungan seksual.
PENGARUH GLOBALISASI
Akibat adanya Era Globalisasi membawa pengaruh kepada
seluruh aspek, baik dari segi Pendidikan, Ekonomi, Sosial, IPTEK, bahkan moral
anak remaja pun mengalami perubahan. Hal yang sangat mengguncangkan bagi
seluruh Negara adalah masalah
perekonomian. Tetapi di Indonesia tidak hanya itu, krisis moral anak remaja pun
sangat memprihatinkan.
Moral atau perilaku anak remaja di Indonesia mengalami
perubahan karena adanya pengaruh dari Negara luar yang dibawa ke Indonesia. Itu
semua langsung diserap begitu saja tanpa memikirkan atau memilah perilaku yang
seharusnya diambil oleh anak remaja di Indonesia.
Dahulu, moral anak Indonesia bisa diacungkan jempol. Dilihat
dari tata kramanya, sopan santun dan tutur bahasanya yang baik. Tetapi kini,
moral atau perilaku anak remaja di Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak
sekali perilaku-perilaku menyimpang yang kian marak terjadi di Indonesia.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut sebagian besar dilakukan atau dialami oleh
anak remaja. Penyimpagan yang dilakukan biasaya seperti, free sex, narkoba, dan
lain-lain. Kejadian itu sangat memprihatinkan bagi bangsa Indonesia karena anak
remaja itu merupakan generasi penerus bangsa. Bagaimana jadinya jika generasi
penerus itu memiliki perilaku yang jelek bahhkan tidak baik?.
PENGARUH POSITIF DARI GLOBALISASI :
a.
Kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi.
b.
Kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi mempercepat manusia untuk berhubungan dengan manusia
lain.
c.
Kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi serta transportasi meningkatkan efisiensi
d.
Kemajuan Teknologi
membuat manusia dapat menemukan , mengolah, dan memanfaatkan sumber daya alam
yang melimpah dengan baik.
PENGARUH NEGATIF DARI GLOBALISASI :
a.
Memasukkan budaya
luar akan menghilangkan nilai dan tradisi asli bangsa.
b.
Eksploitasi sumber
daya alam makin besar.
c.
Perubahan dari
kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis.
d.
Berubahnya
kehidupan masyarakat agraris menjadi industry sehingga mengakibatkan masyarakat
petani kekurangan tenaga kerja.
.
DAMPAK TERJADINYA
GLOBALISASI
a. Gaya
hidup kebarat-baratan
Tidak semua budaya
barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai
menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan
bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum
perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah
berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang
sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran
penerus pahlawan bangsa.
b. Semakin
lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah
mufakat, dan gotong royong.
c. Semakin
sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional
kita.
d. Remaja
mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
AGAR GENERASI MUDA TIDAK TERJERUMUS DALAM PENGARUH-PENGARUH JELEK, ADA
3 HAL YANG HARUS DILAKUKAN, DI ANTARANYA :
1.
Mendekatkan diri kepada Allah
Agar remaja tidak mudah terpengaruh
oleh ajakan atau bujukan kawan dan mampu mengatasi rasa keingintahuannya, maka
remaja harus meningkatkan pendekatan dirinya kepada Allah SWT yaitu dengan
menertibkan dan meningkatkan ibadah, misalnya meningkatkan kekhusyuan sholat
dan banyak melakukan sholat-sholat sunnah terutama sholat malam, sambil memohon
penjagaan dan keselamatan dari Allah dari berbagai macam kemaksiatan.
2.
Memilih teman bergaul yang baik dan
mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif.
Pergaulan akan mempengaruhi perilaku
seseorang. Orang yang berteman dengan orang yang baik, kemungkinan besar ia
akan baik. Sebaliknya orang yang berteman dengan orang buruk, kemungkinan besar
ia juga akan terpengaruh menjadi buruk. Karena itu, remaja hendaknya memilih
teman yang baik, yang kuat agamanya, kuat imannya, yang ahli ibadah agar ia
juga ikut baik.
3.Peran Orang Tua.
Orang Tua memiliki peran penting
dalam mendidik, menjaga, mengawasi, komunikasi efektif tumbuh kembang anak di
era globalisasi dan modernisasi ini. Orang tu juga harus menekankan anaknya
agar memiliki pandangan yang luas dan berwawasan ke depan. Harus mampu
memikirkan semua perbuatannya, apa dampak positif dan negatifnya. Jika suatu
perbuatan akan mendatangkan dampak negatif, maka mereka harus menjauhinya.
MEMBENTUK GENERASI MASA DEPAN
Pertama, Mestilah diyakinkan bahwa Generasi muda akan
menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan .
Karena itu, generasi muda (remaja) harus dibina
dengan budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yang relevan dengan
realiti kemajuan di era globalisasi. Generasi masa depan (era globalisasi) yang
diminta lahir dengan :
a. Budaya luhur
b. Kreatif dan dinamik,
c. Memiliki utilitarian ilmu berasaskanepistemologi Islam yang jelas,
d. (world view) yang integratik dan sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dan tran sparan).
Kedua, Perkembangan kedepan banyak ditentukan oleh
peranan remaja sebagai generasi penerus dan pewaris dengan kepemilikan ruang
interaksi yang jelas untuk menjadi agen sosialisasi guna menggerakkan
kelanjutansurvival kehidupan kedepan.
Ketiga, kita memerlukan generasi yang handal, dengan beberapa sikap:
a. Daya kreatif dan innovatif, dipadukan dengan kerja sama berdisiplin, kritis dan dinamis, memiliki vitalitas tinggi.
b. Tidak mudah terbawa arus, sanggup menghadapi realita baru di era kesejagatan.
c. Memahami nilai-nilai budaya luhur, siap bersaing dalam knowledge based society, punya jati diri yang jelas, hakekatnya adalah generasi yang menjaga destiny, individu yang berakhlak berpegang pada nilai-nilai mulia iman dan taqwa.
d. Motivasi yang bergantung kepada Tuhan, yang patuh dan taat beragama akan berkembang secara pasti menjadi agen perubahan.
e. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai kekuatan spritual, yang memberikan motivasi emansipatoris dalam mewujudkan sebuah kemajuan fisik-material, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
Keempat, Generasi kedepan wajib digiring menjadi taat hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar