Jumat, 19 Juni 2015

Kisah Syeikh Alisy



Malam ini gue baru dapat selebaran yang biasanya di bagikan ketika shalat jum’at. Penulisnya bernama Muhammad Yasin. Temen gue bawa, katanya sih karna judul besarnya ada tulisan AL-Lu’lu’ yang artinya Mutiara… hahay.. nama gue tuh. Setelah gue baca ada kisah menarik, jadi gue putusin untuk nulis di blog gue supaya loe semua bisa baca juga…  waaah…. Baek gue kan???? Hahaha….
Dunia adalah tempat persinggahan manusia. Ibarat perjalanan, dunia adalah tempat istirahat sejenak. Namun kebanyakan manusia lupa dan lalai bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara seakan-akan ia akan hidup abadi selamanya. Ada kisah tentang seorang syeikh yang sangat alim, namanya Syeikh Alisy. Ia adalah seorang yang dilahirkan dengan 2 mata kepala tetapi tidak pernah digunakan kecuali untuk menatap langit. Sepertinya sejak dilahirkan di perut ibu, ia diletakkan di dalam tabung yang rapat, sehingga kebobrokan manusia dan virus dosa tidak menyentuhnya. Ia seorang anak manusia yang tidak pernah melakukan dos, tidak mengenal keburukan, dan tidak mengenal maksiat. Harta benda yang dimilikinya hanyalah sebuah tasbih dari kerikil, sebilah pisau cukur, sorban yang sudah lusuh, dan sepasang pakaian yang telah usang. Ia tidak bekerja, tidak berusaha mencari kehidupan di dunia, jauh dari glamour keduniawian. Makanannya adalah rerumputan seperti binatang melata atau sedekah yang dilemparkan daun jendela. Ia tidak pernah meminta-minta dan tidak pernah menuntut kebahagiaan. Yang dilakukan sehari-hari adalah beribadah, sholat, berzikir, dan membaca al-quran. Suatu hari ia meninggal dunia dan dihidupkan kembali oleh tuhan di Mesir. Salah seorang warga desa merasa terkejut mengapa sang syeikh hidup lagi. Kemudian ia menanyakan kepada sang syeikh benarkah ia hidup kembali. Syeikh Alisy menjawab bahwa ia memang telah mati. Kemudian ia menceritakan sebab mengapa ia hidup kembali ke dunia. Katanya “Pada saat aku berjalan melenggang menuju pintu firdaus, malaikat penjaga pintu syurga mencegatku. Ia memberitahu kalau aku dilarang masuk karena tidak pantas tinggal syurga. Malaikat menasehatiku untuk mengetuk pintu neraka. Dengan hati terluka akupun mengetuk pintu neraka, tetapi malaikat penjaga pintu neraka melarangku masuk. Ia juga bilang kalau aku tidak pantas di neraka. Dalam kebingunan tersebut muncul suara yang menggema : “wahai Alisy, di langit ini tidak ada tempat yang tersedia untukmu. Dunia adalah tempat pertarungan antara kebaikan dan keburukan dan pertikaian antara kemuliaan dan kehinaan manusia. Jika kebaikan menang, maka manusia yang menang tersebut berhak tinggal di firdaus dan sebaliknya jika kalah maka manusia tersebut tinggal di neraka. Sedangkan kamu, tidak pernah menjalani peperangan di dunia, sehingga tidak mungkin dikatakan menang atau kalah. Ibarat ujian kenaikan kelas kamu belum menjalankan ujian tersebut. Maka kamu tidak berhak tinggal di syurga atau neraka”. Akhirnya Tuhan memberikan pengecualian untuk hidup kembali agar bisa membuktikan dan memperjuangkan antara kebaikan  dan keburukan mana yang lebih unggul. Cerita ini dituturkan oleh Taufiq al-Hakim dalam Lailat al-Zifah (Muhammad Roy,2007:69-71).

Selesai deh kisahnya… menarik gak menurut kamu??? Oiya..  penulis nya merupakan santri dari pondok pesantren Universitas Islam Indonesia. Big Thanks atas ilmu nya… ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar