Malam ini
gue baru dapat selebaran yang biasanya di bagikan ketika shalat jum’at.
Penulisnya bernama Muhammad Yasin. Temen gue bawa, katanya sih karna judul
besarnya ada tulisan AL-Lu’lu’ yang artinya Mutiara… hahay.. nama gue tuh.
Setelah gue baca ada kisah menarik, jadi gue putusin untuk nulis di blog gue
supaya loe semua bisa baca juga… waaah….
Baek gue kan???? Hahaha….
Dunia adalah
tempat persinggahan manusia. Ibarat perjalanan, dunia adalah tempat istirahat
sejenak. Namun kebanyakan manusia lupa dan lalai bahwa kehidupan di dunia ini
hanya sementara seakan-akan ia akan hidup abadi selamanya. Ada kisah tentang
seorang syeikh yang sangat alim, namanya Syeikh Alisy. Ia adalah seorang yang
dilahirkan dengan 2 mata kepala tetapi tidak pernah digunakan kecuali untuk
menatap langit. Sepertinya sejak dilahirkan di perut ibu, ia diletakkan di
dalam tabung yang rapat, sehingga kebobrokan manusia dan virus dosa tidak
menyentuhnya. Ia seorang anak manusia yang tidak pernah melakukan dos, tidak
mengenal keburukan, dan tidak mengenal maksiat. Harta benda yang dimilikinya
hanyalah sebuah tasbih dari kerikil, sebilah pisau cukur, sorban yang sudah
lusuh, dan sepasang pakaian yang telah usang. Ia tidak bekerja, tidak berusaha
mencari kehidupan di dunia, jauh dari glamour keduniawian. Makanannya adalah
rerumputan seperti binatang melata atau sedekah yang dilemparkan daun jendela.
Ia tidak pernah meminta-minta dan tidak pernah menuntut kebahagiaan. Yang
dilakukan sehari-hari adalah beribadah, sholat, berzikir, dan membaca al-quran.
Suatu hari ia meninggal dunia dan dihidupkan kembali oleh tuhan di Mesir. Salah
seorang warga desa merasa terkejut mengapa sang syeikh hidup lagi. Kemudian ia
menanyakan kepada sang syeikh benarkah ia hidup kembali. Syeikh Alisy menjawab
bahwa ia memang telah mati. Kemudian ia menceritakan sebab mengapa ia hidup
kembali ke dunia. Katanya “Pada saat aku berjalan melenggang menuju pintu
firdaus, malaikat penjaga pintu syurga mencegatku. Ia memberitahu kalau aku
dilarang masuk karena tidak pantas tinggal syurga. Malaikat menasehatiku untuk
mengetuk pintu neraka. Dengan hati terluka akupun mengetuk pintu neraka, tetapi
malaikat penjaga pintu neraka melarangku masuk. Ia juga bilang kalau aku tidak
pantas di neraka. Dalam kebingunan tersebut muncul suara yang menggema : “wahai
Alisy, di langit ini tidak ada tempat yang tersedia untukmu. Dunia adalah
tempat pertarungan antara kebaikan dan keburukan dan pertikaian antara
kemuliaan dan kehinaan manusia. Jika kebaikan menang, maka manusia yang menang
tersebut berhak tinggal di firdaus dan sebaliknya jika kalah maka manusia
tersebut tinggal di neraka. Sedangkan kamu, tidak pernah menjalani peperangan
di dunia, sehingga tidak mungkin dikatakan menang atau kalah. Ibarat ujian
kenaikan kelas kamu belum menjalankan ujian tersebut. Maka kamu tidak berhak
tinggal di syurga atau neraka”. Akhirnya Tuhan memberikan pengecualian untuk
hidup kembali agar bisa membuktikan dan memperjuangkan antara kebaikan dan keburukan mana yang lebih unggul. Cerita
ini dituturkan oleh Taufiq al-Hakim dalam Lailat al-Zifah (Muhammad
Roy,2007:69-71).
Selesai deh kisahnya… menarik gak
menurut kamu??? Oiya.. penulis nya
merupakan santri dari pondok pesantren Universitas Islam Indonesia. Big Thanks
atas ilmu nya… ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar